Kutipan dari Pramoedya Ananta Toer - Halaman 19
Berikut adalah kumpulan kata-kata bijak dan kutipan inspiratif dari Pramoedya Ananta Toer. Kutipan-kutipan ini mencerminkan pemikiran, filosofi, dan kebijaksanaan yang telah menginspirasi banyak orang. Temukan inspirasi dan wawasan baru melalui kata-kata yang bermakna mendalam ini.

Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia
1925 - 2006
Menampilkan 361 - 380 dari 437 kutipan
Mengobrol adalah suatu pekerjaan yang tak membosankan, menyenangkan, dan biasanya panjang-panjang.
Menulislah sedari SD, apa pun yang ditulis sedari SD pasti jadi.
Mungkinkah seorang anak yang cengeng dalam perkembangannya barang dua puluh tahun kemudian bisa berubah jadi penentang dan pelawan? Bisa. Penderitaan tak tertanggungkan bisa mengakibatkan tiga macam sikap: menyerah tanpa syarat, melawan, atau membiarkan diri hancur. Mulyati memilih melawan.
Namun, kejahatannya juga tidak boleh dilupakan begitu saja karena jasa beberapa orang.
Orang berilmu, berpengetahuan, dan berbakat itu tak boleh punah.
Orang kampung seperti sahaya ini, bendoro muda, kelahirannya sendiri sudah suatu kecelakaan. Tak ada sesuatu yang lebih celaka dari nasib orang kampung.
Pada waktu itulah ia mulai mengerti sedikit tentang kehormatan: dia sama nilainya dengan uang.
Pengecut ! Pengecut ! ini diri belum berani Dibiarkan juga genderang menyekarat Di lereng-lereng lembah belum diolah Dan matahari tambah condong Memburu tiap diri cari selimut sembunyian.
Perang memang kutukan untuk manusia.
Ruapanya orang gunung hanya bercawat setiap hari. Mereka baru berpakaian bila ada tamu atau pada kesempatan-kesempatan terentu.
Satu-satunya bukti pembesar Jawa tidak berniat punya harem hanya dengan beristri orang Eropa, Totok atau Indo. Dengannya ia tak bakal bermadu.
Saya hanya mendukung partai yang berpihak pada keadilan dan kemanusaiaan.
Saya tutup buku dengan kekuasaan. Mereka selalu bilang, kami tutup buku dengan napol/tapol, nah saya juga bilang begitu, tutup buku dengan kekuasaan.
Seluruh kedudukan yang enak diambil orang-orang tua. Mereka hanya pandai korupsi. Angkatan tua itu sungguh bobrok. Hanya angkatan tua yang korup dan mengajak korup! Angkatan muda membuat revolusi melahirkan sejarah.
Seorang ibu yang bijaksana dan berwibawa seperti Nyai memang dibutuhkan oleh setiap anak, dan dara cantik tiada bandingan dibutuhkan oleh setiap pemuda.
Suatu rahasia yang tak dapat aku pecahkan. Mereka tetap bertempur, bukan hanya melawan Kompeni, juga melawan kehancurannya sendiri.
Tak ada yang tahu apakah prajurit-prajurit itu Syiwa atau Wisynu, boleh jadi bahkan Buddha. Tidak ada yang mengetahui hati manusia secara tepat.
Tak pernah aku mengadili tanpa tahu duduk perkara
Tanpa keberanian hidup adalah tanpa irama. Hidup tanpa irama adalah samadhi tanpa pusat.
Tapi perintah tinggal perintah begitu saja.
Kutipan-kutipan dari Pramoedya Ananta Toer di atas merupakan gambaran dari pemikiran dan karya beliau yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang. Setiap kata-kata bijak membawa pesan mendalam yang dapat menjadi refleksi dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Anda menemukan inspirasi dan pencerahan melalui kutipan-kutipan ini.