Kutipan dari Pramoedya Ananta Toer - Halaman 17
Berikut adalah kumpulan kata-kata bijak dan kutipan inspiratif dari Pramoedya Ananta Toer. Kutipan-kutipan ini mencerminkan pemikiran, filosofi, dan kebijaksanaan yang telah menginspirasi banyak orang. Temukan inspirasi dan wawasan baru melalui kata-kata yang bermakna mendalam ini.

Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia
1925 - 2006
Menampilkan 321 - 340 dari 437 kutipan
Melawan, Minke, dengan segala kemampuan dan ketakmampuan.
Mengapa dunia ini begini penuh iga manusia busuk? Hanya karena mau hidup lebih sejahtera dari yang lain? Apakah kesejahteraan hidup sama dengan kebusukan buat orang lain? Alangkah sia-sia pendidikan orangtua kalau demikian. Alangkah sia-sia pendidikan agama. Alangkah sia-sia guru dan sekolah-sekolah.
Mereka berjabat tangan, seperti gunung berjabatan dengan samudera. Mereka hanya dua gumpal daging kecil, tetapi jiwanya lebih besar dari gunung, lebih luas dari laut, karena kereka ikut melahirkan sesuatu yang nenek-moyangnya dan bangsa-bangsa lain tidak atau belum melahirkannya: kemerdekaan.
Orang Cendekia sudah harus adil sejak dari pikiran.
Orang itu membutuhkan air dalam hidupnya.
Orang-orang datang ke pasar malam, satu persatu, seperti katamu Berjudi dengan nasib, menunggu peruntungan menjadi kaya raya
Pada akhirnya perbuatan manusia menentukan, yang mengawali dan mengakhiri.
Para dewa mengejawantahkan diri pada dunia melalui syaktinya, ketidakbijaksanaan manusia mengejawantahkan diri dalam kerusuhan lingkungannya.
Pengertian adalah hidup. Hidup adalah dihidupi dan menghidupi.
Sejak zaman kompeni, Aceh punya keberanian individu, Jawa punya keberanian kelompok. Beda sekali.
Setiap kerusuhan di sesuatu negeri, bukan hanya Tumampel, adalah cerminan dari ketidakmampuan yang memerintah.
Setiap saat orang bisa minta ampun pada Tuhan, bila berdosa terhadap-Nya, dosa terhadap sesama manusia lain lagi, terlalu susah untuk mendapat ampun daripadanya. Tuhan Maha Pemurah, manusia maha tidak pemurah.
Sia-sianya dunia ini kalau untuk meningkatkan satu orang yang lain mesti diinjak.
Tak ada brahmana angkuh. Mereka hanya lebih mengerti, lebih tahu daripada orang yang menganggap pengetahuan dan ilmu sebagai keangkuhan.
Tak ada romantika cukup kuat untuk dapat menaklukan dan menggenggamnya dengan tangan-jarak dan ufuk abadi itu
Tak ada yang bisa bantah Sri Erlangga seorang pembangun besar. Satu yang pada waktunya akan Bapa Mahaguru katakan: hanya satu yang tidak pernah dibangunkannya kedudukan kaum brahmana.
Tidak, yang mati tidak harus bisu. Energi mereka tetap hidup melalui berbagai cara, jalan dan sarana, terutama melalui kenangan dan mulut para nyawa yang lolos dari saringannya di Buru ini. Pada suatu kali mungkin ada yang mampu mencatatnya tanpa tangannya gemetar dan tanpa membasahi kertasnya.
Ya, anakku, selama hidupku yang limapuluh enam tahun ini tahulah aku, bahwa usaha dan iktiar manusia itu sangat terbatas. Aku sendiri tak membiarkan adikmu sakit bila saja aku berkuasa atas nasib manusia.
Yang lebih muda belum tentu lebih tidak tahu, belum tentu lebih pengecut dari pada kau.
Adakah Arok dan semua temannya pernah menghinakan orang? Mengapa kau takut dihinakan? Kau adalah semua yang pernah kau lakukan terhadap kita. Maju!
Kutipan-kutipan dari Pramoedya Ananta Toer di atas merupakan gambaran dari pemikiran dan karya beliau yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang. Setiap kata-kata bijak membawa pesan mendalam yang dapat menjadi refleksi dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Anda menemukan inspirasi dan pencerahan melalui kutipan-kutipan ini.