Kutipan dari Pramoedya Ananta Toer - Halaman 21
Berikut adalah kumpulan kata-kata bijak dan kutipan inspiratif dari Pramoedya Ananta Toer. Kutipan-kutipan ini mencerminkan pemikiran, filosofi, dan kebijaksanaan yang telah menginspirasi banyak orang. Temukan inspirasi dan wawasan baru melalui kata-kata yang bermakna mendalam ini.

Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia
1925 - 2006
Menampilkan 401 - 420 dari 437 kutipan
Kau suka berbicara tentang keindahan. Dimana keindahan suatu kekejaman?
Kita ini biar hidup dua belas kali di dunia, tidak bisa kumpulkan duit buat beli barang-barang yang terdapat dalam hanya satu kamar orang-orang kota.
Makin jauh dari Mahadewa dia (manusia) makin kejam.
Pada dasarnya manusia adalah hewan yang paling membutuhkan ampun.
Para dewapun tak jarang belajar dari manusia, bahkan dibebaskan oleh manusia.
Perbudakan tidak aku benarkan. Siapapun tidak dibenarkan untuk menjadikan saudaranya sendiri budak dan bukan saudaranya sendiri menjadi budak.
Percaya dengan semua orang memang tak baik, tapi setidaknya ada salah satu orang yang kamu percaya sebagai sahabat baik.
Pernah kudengar orang kampung bilang: sebesar-besar ampun adalah yang diminta seorang anak dari ibunya, sebesar-besar dosa adalah dosa anak kepada ibunya.
Prabarini selama-lamanya adalah kekasihku. Hanya karena aku bukan raja, aku tak dapat mempertahankannya.
Rupanya di bumi jajahan ini setiap orang hidup atas dasar hancur menghancurkan.
Setiap penjahat harus diperlihatkan pada mereka yang telah dijahatinya, biar orang mengerti tampang dan sanubari penjahat!
Tak ada guna orang tua hendak menang sendiri. Pada akhirnya para dewa juga yang menang.
Tanpa keberanian hidup adalah tanpa irama. Hidup tanpa irama adalah samadhi tanpa pusat.
Tidak semua kebenaran dan kenyataan perlu dikatakan pada seseorang atau pada siapapun.
Wanita budak paling baik hanya untuk pria budak.
Wanita itu Dewa. Wanita itu Kehidupan. Wanita itu Perhiasan.
Yang tidak memerlukan Hyang Mahadewa juga tidak diperlukan olehnya. Tetapi hukumnya berjalan terus, dengan atau tanpa manusia.
Akibat perbuatan durhaka satu orang, berapa orang menanggung aniaya? Berapa orang? Termasuk si durhaka itu sendiri - Ranta.
Aku menyebut rumah, tapi ia bilang tak pernah ada rumah
Apakah manusia hidup untuk sistem ataukah sistem untuk manusia? Jika manusia dilahirkan untuk sistem, maka manusia itu akan menderita.
Kutipan-kutipan dari Pramoedya Ananta Toer di atas merupakan gambaran dari pemikiran dan karya beliau yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang. Setiap kata-kata bijak membawa pesan mendalam yang dapat menjadi refleksi dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Anda menemukan inspirasi dan pencerahan melalui kutipan-kutipan ini.