Kutipan dari Pramoedya Ananta Toer - Halaman 16
Berikut adalah kumpulan kata-kata bijak dan kutipan inspiratif dari Pramoedya Ananta Toer. Kutipan-kutipan ini mencerminkan pemikiran, filosofi, dan kebijaksanaan yang telah menginspirasi banyak orang. Temukan inspirasi dan wawasan baru melalui kata-kata yang bermakna mendalam ini.

Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia
1925 - 2006
Menampilkan 301 - 320 dari 437 kutipan
Apakah yang bisa diperbuat oleh seorang perempuan?
Barang siapa tidak berani dia tidak bakal menang. Itulah semboyanku! Maju!
Benih yang tidak sempurna akan punah sebelum berbuah.
Berikanlah padanya cinta, dan orang akan menerima cinta itu kembali. Kata-kata yang ramah tidaklah perlu meminta ongkos, namun dapat berpengaruh begitu besar.
Dan kini, Adikku, kini terasa betul oleh kita, pahit sungguh hidup di dunia ini, bila kita selalu ingat pada kejahatan orang lain. Tapi untuk kita sendiri, Adikku, bukankah kita tidak perlu menjahati orang lain?
Dia tidak beranak, tidak berbini. Kalau perjuangannya menang, mungkin dia telah tewas, dan kemenangannya itu tidak dinikmati apapun di antara keluarganya sendiri, tetapi buat orang-orang lain.
Dongeng adalah medium terindah dalam tradisi lisan nusantara.
Gelar itu dipersembahkan pada manusia oleh manusia, maka bukan tanpa alasan.
Hamba hukum itu, Ann, dia tak bisa dilawan.
Hidup tanpa harapan adalah hidup yang kosong.
Jawa dan manusianya hanya sebuah pojokan tidak terlalu penting dalam keseluruhan bumi manusia.
Kalau hati dan pikiran manusia sudah tak mampu mencapai lagi, bukankah hanya pada Tuhan juga orang berseru?
Kalau hidupmu terasa berat, coba lihat lagi bagaimana kamu menafsirkan hidup, sederhana saja atau terlalu banyak gaya?
Kan baik belum tentu benar juga belum tentu tepat. Malah bisa salah pada waktu dan tempat yang tidak cocok.
Katakan pada saya, Ibu, nama ibu yang sebenarnya. Kami datang untuk mengenali Ibu, untuk mengetahui keadaan Ibu, dan ingin membantu Ibu bila kami mampu dan berkesempatan melakukannya. Ingin berbuat sesuatu yang patut untuk Ibu, biarpun kami hanya tahanan, tidak punya kebebasan. Katakanlah nama Ibu, sebutkanlah.
Kau mengerti sekarang, mengapa kau berpihak pada yang di seberang sana? Karena kau tak pernah mempelajari sejarah. Juga semua mereka yang ikut dari seberang sana karena sama bodohnya.
Kau terpelajar, Minke. Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan. Itulah memang arti terpelajar itu.
Keajaiban pengetahuan: tanpa mata yang melihat dia membikin orang mengetahui luasnya dunia; dan kayanya, dan kedalamannya, dan ketinggiannya, dan kandungannya, dan juga sampar-samparnya.
Lebih baik dan paling baik adalah memohon kepada ALlah, sampai berapalah kekuasaan manusia, apalagi orang kulit pulih pula.
Maka juga setiap kebawelan wanita harus dilawan dengan kebawelan lain.
Kutipan-kutipan dari Pramoedya Ananta Toer di atas merupakan gambaran dari pemikiran dan karya beliau yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang. Setiap kata-kata bijak membawa pesan mendalam yang dapat menjadi refleksi dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Anda menemukan inspirasi dan pencerahan melalui kutipan-kutipan ini.