Kutipan dari Pramoedya Ananta Toer - Halaman 22

Berikut adalah kumpulan kata-kata bijak dan kutipan inspiratif dari Pramoedya Ananta Toer. Kutipan-kutipan ini mencerminkan pemikiran, filosofi, dan kebijaksanaan yang telah menginspirasi banyak orang. Temukan inspirasi dan wawasan baru melalui kata-kata yang bermakna mendalam ini.

Pramoedya Ananta Toer

Pramoedya Ananta Toer

Penulis dari Indonesia

1925 - 2006

Menampilkan 421 - 437 dari 437 kutipan

Fina bara kurang ajar sama Ngama. Jangan kurang ajar sama Ngama. Hormati suamimu.

Sumber: Perawan Dalam Cengkeraman Militer

Hanya revolusi yang menentukan.

Sumber: Larasati

Kalau mati, dengan berani; kalau hidup, dengan berani. Kalau keberanian tidak ada, itulah sebabnya setiap bangsa asing bisa jajah kita.

Sumber: Larasati

Kami bermaksud baik Ngama. Ngama adat jangan sangsi. Kami ingin menolong yang sakit.

Sumber: Perawan Dalam Cengkeraman Militer

Kemudian datang jua Ini diri hampir kaku dalam rangkulan

Sumber: Kutukan diri

Kesenangan adalah tanda bahwa kematian mulai meraba jiwa manusia.

Sumber: Cerita Dari Blora: Kumpulan Cerita Pendek

Kita akan belajar Tanca. Kemudian kita akan tahu lebih banyak, mengalahkan lebih gemilang.

Sumber: Arok Dedes

Letakkan cambukmu, raja, kau yang tak tahu bagaimana ilmu dan pengetahuan telah membuka babak baru di bumi manusia ini.

Sumber: Bumi Manusia

Satria hidup dari ketakutan dunia, maka ia terus juga takut-takuti dunia.

Sumber: Arok Dedes

Saya sendiri tidak mengerti yang sebenarnya tentang peraturan adat secara lengkap, Ngama. Tapi kenyataannya Ngama Hinolong dan Katcodin sendiri juga ada gambarnya. Malah bicara Indonesia baik. Mengapa kita tak bisa? Adat untuk kita semua.

Sumber: Perawan Dalam Cengkeraman Militer

Seluruh kedudukan yang enak diambil orang-orang tua. Mereka hanya pandai korupsi. Rencana-rencanaku kandas di laci-laci. Tapi kau tahu sendiri--itu semua di Yogya lebih banyak kukira. Angkatan tua itu sungguh-sungguh bobrok!

Sumber: Larasati

Semua harus datang karena panggilanku. Semua harus pergi karena usiranku.

Sumber: Arok Dedes

Siapa pun melanggar hak-hak pribadi akan sahaya tantang, Bunda, apalagi hanya seorang abang.

Siapakah yang tahu rahasia para dewa kalau bukan kaum brahmana?

Sumber: Arok Dedes

Suamiku tidak takut padaku sebagai wanita, dia tetap takut padaku sebagai brahmani, karena Dedes tahu apa yang suaminya tidak tahu.

Sumber: Arok Dedes

Teror merupakan sistem untuk menundukan rakyat, sedang kerakusan berlebihan menjadi tujuan dari pendudukan itu.

Adat itu bikin orang jadi bodo. Adat larang orang kampung belajar menulis, membaca, bikin gambar.

Sumber: Perawan Dalam Cengkeraman Militer

Kutipan-kutipan dari Pramoedya Ananta Toer di atas merupakan gambaran dari pemikiran dan karya beliau yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang. Setiap kata-kata bijak membawa pesan mendalam yang dapat menjadi refleksi dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Anda menemukan inspirasi dan pencerahan melalui kutipan-kutipan ini.

Author Lain yang Mungkin Anda Suka