Kutipan dari Primadonna Angela - Halaman 12

Kapan sih otak dan hati kita berhenti berantem? Itu kan pertempuran sesungguhnya dalam hidup kita!

Karena masalahnya adalah cinta, biarkan cinta jadi pemecahannya.

Karena mimpi adalah penguat hati untuk mengejar masa depan penuh janji.

Karena mimpi dimulai, dari hal yang ditemui sehari-hari. Dan, semua bermuara pada dua hal; cinta dan bahagia.

Kata-kata, kalau terus menerus ditekankan dan dijejalkan kepadamu, lama-lama jadi sesuatu yang kau percaya.

Kehidupan sarat oleh pelajaran. Kadang kita harus gagal untuk menjadi lebih bijaksana.

Kehidupan tak hanya dipenuhi kepedihan. Ada juga kebahagiaan. Dan, di antaranya, ketidaktentuan.

Ketabahan dan iman, bekal untuk tetap bertahan.

Ketertarikan bisa muncul kapan saja, di mana saja. Mengapa bisa begitu? Mungkin hanya Tuhan yang tahu.

Ketika akhir menjelang, wajah orang-orang tersayang akan membayang seiring nyawamu melayang.

Ketika kekacauan terjadi, acap kali orang-orang mengedepankan diri sendiri.

Ketika meminta pada semesta, bersiap-siaplah karena apa pun bisa saja terlaksana.

Ketika menemukan tantangan, kamu hendak lari, dicekam kengerian, atau… melawan?

Ketika penyesalan tiba, kadang kita berharap andai bisa mengulang kembali selamanya.

Ketika sudah memutuskan, harus berani menerima apa pun konsekuensinya.

Kita manusia kan? Meski sudah menikah, masih bisa jatuh cinta lagi.

Kita manusia. Kita bisa saja tergelincir. Namun kalau Dia menghendaki, kita akan kembali ke jalan yang lurus.

Kita semua memang harus realistis. Kita tak tahu masa depan. Semua orang pasti takut.

Lebih baik kita pikirkan hal-hal yang lebih penting aja.

Malang sekali umat manusia. Karena begitu Tuhan terlupakan, sulit sekali bagi mereka untuk berjalan ke arah yang lurus.