Kutipan dari Pramoedya Ananta Toer - Halaman 8

Berikut adalah kumpulan kata-kata bijak dan kutipan inspiratif dari Pramoedya Ananta Toer. Kutipan-kutipan ini mencerminkan pemikiran, filosofi, dan kebijaksanaan yang telah menginspirasi banyak orang. Temukan inspirasi dan wawasan baru melalui kata-kata yang bermakna mendalam ini.

Pramoedya Ananta Toer

Pramoedya Ananta Toer

Penulis dari Indonesia

1925 - 2006

Menampilkan 141 - 160 dari 437 kutipan

Bakal jadi apa kau ini kalau aku tidak sanggup bersikap keras? Terhadap siapa saja. Dalam hal ini biar cuma aku yang jadi kurban, sudah kurelakan jadi budak belian. Kaulah yang terlalu lemah, Ann, berbelas kasihan tidak pada tempatnya.

Sumber: Bumi Manusia

Kalau ada persatuan semua bisa kita kerjakan, jangankan rumah, gunung dan laut bisa kita pindahkan - Ranta

Sumber: Sekali Peristiwa di Banten Selatan

Kalau aku tak memiliki tubuh indah dan wajah cantik mungkin aku jadi sebagian dari mereka yang dibunuh pelan-pelan itu.

Sumber: Larasati

Menyusuri hutan-hutan jati Melihat rumput-rumput yang terbakar di bawahnya Menyaksikan sepur-sepur yang batuk membelah tanah Jawa Arwah-arwah pekerja bergentayangan menuju ibu kota, Mencipta banjir dari genangan air mata

Sumber: Puisi Untuk Ayah

Negeri Matahari Terbit, negeri Kaisar Meiji itu berseru pada para perantaunya, menganjurkan: Belajar berdiri sendiri! Jangan hanya jual tenaga pada siapa pun! Ubah kedudukan kuli jadi pengusaha, biar kecil seperti apa pun; tak ada modal? Berserikat, bentuk modal! Belajar kerja sama! Bertekun dalam pekerjaan!

Sumber: Anak semua bangsa

Dahulu dia selalu katakan apa yang dia pikirkan, tangiskan, apa yang ditanggungkan, teriakan ria kesukaan di dalam hati remaja. Kini dia harus diam - tak ada kuping sudi suaranya.

Manusia terlalu sering bertepuk hanya sebelah tangan.

Sumber: Bumi Manusia (1980)

Tapi seperti rambu lalu lintas yang setia, sedih dan derita selalu berpelukan dengan setia

Sumber: Puisi Untuk Ayah

Aku mengeluh. Hatiku tersayat. Aku memang perasa. Dan keluargaku pun terdiri dari makhluk-makhluk perasa.

Sumber: Bukan Pasar Malam

Aku tak suka pada priayi. Gedung-gedung berdinding batu itu neraka. Neraka. Neraka tanpa perasaan. Tak ada orang mau dengarkan tangisnya. Kalau anak itu besar kelak, dia pun takkan dengarkan keluh-kesah ibunya. Dia akan perintah dan perlakukan aku seperti orang dusun, seperti abdi. Dia perlakukan aku seperti bapaknya memperlakukan aku kini dan selama ini. Tapi lindungilah dia. Dia anakku yang tak mengenal emaknya, tak kenal lagi air susu emaknya.

Sumber: Gadis Pantai

Keindahannya ada dalam kenang-kenangan.

Sumber: Bumi Manusia

Menulis adalah sebuah keberanian...

Sebagai ideologi, komunisme bermakna untuk individu. Akan tetapi, sebagai sistem politik, komunisme tidak demokratis dan mengarah pada penindasan.

Sumber: Saya Ingin Lihat Semua Ini berakhir (2008)

Sebenarnya, aku ingin kembali, Ayah Pulang ke teduh matamu Berenang di kolam yang kau beri nama rindu

Sumber: Puisi Untuk Ayah

Seganas-ganasnya laut dia lebih pemurah dari hati priayi.

Sumber: Gadis Pantai

Sejak jaman Nabi memang sudah ada hamba-hamba iblis. Maling. Siapa heran ada maling selama iblis ada? Tapi malingpun butuh kehormatan, semakin dia tidak punya kehormatan diri.

Sumber: Gadis Pantai

Aku, ingin kembali Pulang menghitung buah mangga yang ranum di halaman Memetik tomat di belakang rumah nenek.

Sumber: Puisi Untuk Ayah

Dan rangsang hidup itu ogah dibius padam begitu saja: lihatlah, bukan saja kerjamu belum selesai, yang selesai pun terlalu banyak cacat dan cela. Imajinasi saja tidak cukup. Kau harus tinggal hidup, paling tidak tiga puluh tahun lagi. Sertai dan saksikan akhir dari semua ini!

Jadi apanya yang harus dikenal, kan orang dikenal karena karyanya, ratusan juta orang di atas bumi ini tidak berkarya yang membikin mereka dikenal, maka tidak dikenal.

Sumber: Bumi Manusia

Kau pribumi terpelajar! Kalau mereka itu, pribumi itu, tidak terpelajar, kau harus bikin mereka jadi terpelajar. Kau harus, harus, harus bicara pada mereka, dengan bahasa yang mereka tahu.

Sumber: Jean Marais

Kutipan-kutipan dari Pramoedya Ananta Toer di atas merupakan gambaran dari pemikiran dan karya beliau yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang. Setiap kata-kata bijak membawa pesan mendalam yang dapat menjadi refleksi dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Anda menemukan inspirasi dan pencerahan melalui kutipan-kutipan ini.

Author Lain yang Mungkin Anda Suka