Kutipan dari Dewi Lestari - Halaman 3

Dia mencintai tidak cuma dengan hati. Tapi seluruh jiwanya. Bukan basa-basi surat cinta, tidak cuma rayuan gombal, tapi fakta. Dia cinta kamu tanpa pilihan. Seumur hidupnya.

Mereka yang tidak paham dahsyatnya api akan mengobarkannya dengan sembrono. Mereka yang tidak paham energi cinta akan meledakkannya dengan sia-sia.

Nasi bisa dibeli, tapi rasa percaya? Seluruh uang di dunia ini tidak cukup membelinya.

Melalui firasat kita belajar menerima diri, dan berdamai dengan hidup ini.

Bintang yang sama tidak akan pernah jatuh untuk kedua kalinya.

Dalam diammu, aku mendengar banyak suara. Diammu berkata-kata.

Karena hati tak perlu memilih, ia selalu tahu kemana harus berlabuh.

Saya adalah orang yang paling bersedih, karena saya mengetahui apa yang tak sanggup saya miliki.

Buat apa dia kembali? Buat apa muncul sejenak lalu menghilang lagi nanti?

Dan Bumi hanyalah sebutir debu di bawah telapak kaki kita.

Kita tak tahu dan tak pernah pasti tahu hingga semuanya berlalu. Benar atau salah, dituruti atau tidak dituruti, pada akhirnya yang bisa membuktikan cuma waktu.

Sebagai yang mengandung dan sekaligus yang membidani lahirnya karakter, saya adalah pihak pertama yang berinteraksi dengan mereka. Setiap tokoh menghadiahi saya petualangan. Tak jarang, mereka mendewasakan saya sebagai penulis maupun pribadi.

Betapa ironisnya realitas saat harus bersanding dengan dunia dongeng.

Jangan lumpuhkan aku dengan mengatasnamakan kasih sayang.

Pada akhirnya, tidak ada yang bisa memaksa. Tidak juga janji atau kesetiaan. Tidak ada, sekalipun akhirnya dia memilih untuk tetap bersamamu, hatinya tidak dipaksa oleh apapun dan oleh siapapun.

Semua perjalanan hidup adalah sinema. Bahkan lebih mengerikan. Darah adalah darah, dan tangis adalah tangis. Tak ada pemeran pengganti yang akan menanggung sakitmu.

Siapa bilang cinta tidak bisa logis. Cinta mampu merambah dimensi angka dan rasa sekaligus.

Entah apa yang membuat hubungan mereka lebih mirip musim mangga. Membeludak dalam satu waktu, lalu hilang kembali berbulan-bulan. Seperti ada tombol yang bisa dengan cepat mengubah mereka dari sepasang kekasih menjadi sahabat biasa.

Tidak ada seorang pun mampu melengkapi apa yang sudah utuh dan tidak ada sesuatu pun dapat mengisi apa yang sudah penuh.

Ada dunia di sekelilingmu. Ada aku di sampingmu. Namun, kamu mendamba rasa sendiri itu.