Kutipan dari Boy Candra - Halaman 13

Kita hanyalah rasa sakit yang pernah diderita. Di dunia sebenarnya, kita tak lagi perlu saling seiya. Sembuhkan lukamu sendiri. Kupilih obatku sendiri.

Kita sudah cukup jatuh cinta. Jangan sampai tertimpa tangga.

Kita sudah mulai dekat, meski sedikit-sedikit. Semoga kau tak tiba-tiba pergi, agar tak sedih di hati.

Kita tidak mungkin kembali pada titik awal yang kau sebut lebih menyenangkan itu. Kita hanya bisa bertahan dengan suasana hari ini. Menyesuaikan diri atau terseleksi oleh perasaan yang tak terkendali.

Maafkan yang membuatmu sedih hari ini. Ikhlaskan yang memilih pergi hari ini. Lupakan yang membuat salah padamu hari ini. Karena segala masalah yang dibawa tidur, hanya akan merusak diri sendiri.

Marah di rumah sendiri kadang hanya bentuk menunjukan cinta dengan cara lain.

Mari saling melanjutkan langkah melalui peta masing-masing. Temukan harta karun yang kau cari. Kutemukan kebahagiaan yang kuingini. Kita harus saling memahami; kita tidak bisa lagi sepaham sehati.

Masih bertahan dengan kelemahan mu. Masih betah mempelajari kelebihanmu.

Menjadi biasa itu tidak selalu mudah. Biasa tanpa kamu, misalkan.

Minta didoain jika berulang tahun. Apa tidak cukup minta didoakan di dalam hati saja? Apakah harus melalui video ucapan yang kemudian diposting di media sosial? Bukankah doa sejatinya adalah permohonan dalam kesunyian?

Saat kamu merasa boleh bertanya. Harusnya, kamu juga berpikir orang lain juga boleh tidak menjawab saat dia tidak ingin menjawab.

Saat terlalu sibuk dan banyak beban pekerjaan. Aku sering berpikir ingin berhenti saja bekerja dan menikmati ketenangan sebagai kebahagiaan. Namun, aku salah, ketenangan yang didapat tanpa pekerjaan dalam waktu yang panjang bukanlah kebahagiaan.

Sayang banget sih kalau energi di media sosial cuma dihabiskan untuk hal-hal yang enggak bikin kamu bertambah maju di bidangmu. Apalagi, cuma ikut-ikutan nyerang orang lain di media sosial yang ada dia makin kaya, kita gitu-gitu aja.

Sebagian teman ikut tes CPNS. Sebagian lagi lanjut pendidikan. Ada juga yang segera menikah. Ada yang sudah berkeluarga lalu berpisah. Pada akhirnya, hidup punya jalan masing-masing. Fokuslah pada apa yang menjadi alasan bahagiamu. Bukan fokus pada hidup orang lain.

Semoga apa pun yang kita jalani nanti meski mungkin harus menempuh jalan masing-masing aku berharap kita selalu bahagia. Kau dengan hidupmu, dengan aku atau tidak, bahagialah sampai kelak. Aku pun begitu, semoga mampu melewati hari-hari baik atau buruk yang kulalui sebanyak sisa usia nanti.

Seseorang yang hanya melihat kurangku saja, mungkin memang lebih baik untuk dijadikan kenangan saja.

Setelah dia pergi. Kau bukan tak mampu melupakannya. Kau hanya tak mampu melupakan janji-janji dan kenangan bersamanya.

Setiap orang ingin dimengerti. Tetapi tidak semua belajar mengerti orang lain.

Siapa pun yang sedang jatuh cinta akan menyebarkan energi jatuh cinta dari dirinya untuk dunia.

Tak apa-apa kehilangan teman, asal jangan kehilangan dirimu sendiri. Tak apa-apa kehilangan kekasih, asal jangan kehilangan dirimu sendiri. Jangan melakukan segala hal hanya untuk diakui, lalu kau kehilangan dirimu sendiri.