Kutipan dari Andrea Dworkin - Halaman 6

Seni feminis bukanlah sungai kecil mengalir dari sungai seni sejati. Ini bukan retak di batu yang sempurna. Ini, cukup spektakuler, seni yang tidak didasarkan pada penaklukan setengah dari spesies.

Seni feminis bukanlah sungai kecil mengalir dari sungai seni sejati. Ini bukan retak di batu yang sempurna. Sangat spektakuler menurut saya, seni yang tidak didasarkan pada penaklukan setengah spesies. Ini adalah seni yang akan mengambil tema besar manusia - cinta, kematian, kepahlawanan, penderitaan, sejarah itu sendiri - dan menjadikannya manusia sepenuhnya. Mungkin juga, meskipun mungkin imajinasi kita begitu dimutilasi sekarang sehingga kita tidak mampu bahkan untuk ambisi, memperkenalkan tema baru, yang sama besar dan sekaya orang-orang lain - haruskah kita menyebutnya sukacita?

Seseorang dapat mengetahui segalanya dan masih tidak dapat menerima kenyataan bahwa seks dan pembunuhan menyatu dalam kesadaran laki-laki, sehingga yang satu tanpa yang terdekat mungkin dari yang lain tidak terpikirkan dan tidak mungkin.

Seseorang membutuhkan kesetaraan atau keunggulan politik dan ekonomi.

Setiap tiga menit seorang wanita diperkosa. Setiap delapan belas detik seorang wanita dipukuli. Tidak ada yang abstrak tentang hal itu. Itu sedang terjadi saat ini ketika saya sedang berbicara.

Supremasi pria disatukan ke dalam bahasa, sehingga setiap kalimat menyatakan dan menegaskannya.

Tentunya kebebasan wanita harus lebih berarti bagi kita daripada kebebasan mucikari.

Tidak ada tempat di bumi, tidak ada siang atau malam, tidak ada jam atau menit, ketika seseorang bukan orang Yahudi atau wanita.

Tidak ada wanita yang membutuhkan hubungan seksual; beberapa wanita lolos darinya.

Tidak ada yang berbahaya seperti prinsip yang tidak berwujud: tidak peduli apa aliran darah, prinsip itu yang lebih dulu. Para absolutis Amandemen Pertama beroperasi tepat pada prinsip yang tidak memiliki tubuh.

Tiga, komunitas yang dibangun di atas identitas androgini akan berarti akhir dari transseksualitas seperti yang kita ketahui. Entah waria akan dapat memperluas seksualitasnya menjadi cairan androgyny, atau, ketika peran menghilang, fenomena waria akan menghilang dan energi itu akan ditransformasikan menjadi mode baru identitas dan perilaku seksual.

Tragisnya adalah bahwa wanita yang begitu berkomitmen untuk bertahan hidup tidak dapat mengenali bahwa mereka melakukan bunuh diri.

Uang berbicara, tetapi berbicara dengan suara laki-laki.

Wanita, selama berabad-abad tidak memiliki akses ke pornografi dan sekarang tidak tahan melihat kotoran di rak-rak supermarket, tercengang. Wanita tidak percaya bahwa pria percaya apa yang dikatakan pornografi tentang wanita. Tetapi mereka melakukannya. Dari yang terburuk hingga yang terbaik dari mereka, mereka melakukannya.

Dalam hidup saya sendiri, saya tidak melakukan hubungan intim. Itu pilihan saya.

Hubungan heteroseksual adalah ekspresi penghinaan yang murni dan formal untuk tubuh wanita.

Keluarga memungkinkan super-eksploitasi perempuan dengan melatih mereka untuk memandang pekerjaan mereka di luar rumah sebagai bagian dari peran 'sejati' mereka.

Laki-laki adalah pemerkosa, pemukul, penjarah, pembunuh; orang-orang yang sama ini adalah nabi, penyair, pahlawan, tokoh romansa, petualangan, pencapaian, tokoh yang dimuliakan oleh tragedi dan kekalahan. Laki-laki telah mengklaim bumi, menyebutnya 'Dia'. Pria merusaknya. Laki-laki memiliki pesawat terbang, senjata api, bom, gas beracun, senjata yang sangat jahat dan mematikan sehingga mereka menentang imajinasi manusia yang otentik.

Menjadi seorang Yahudi, seseorang belajar untuk percaya pada realitas kekejaman dan seseorang belajar untuk mengakui ketidakpedulian pada penderitaan manusia sebagai fakta.

Pria yang ingin mendukung wanita dalam perjuangan kita untuk kebebasan dan keadilan harus memahami bahwa tidak terlalu penting bagi kita untuk belajar menangis; penting bagi kita untuk menghentikan kejahatan kekerasan terhadap kita.