Kutipan dari Andrea Dworkin - Halaman 5

Para wanita telah diajari bahwa, bagi kita, bumi itu datar, dan bahwa jika kita berani keluar, kita akan jatuh ke ujung jurang. Beberapa dari kita telah berani keluar, dan sejauh ini kita belum jatuh. Iman saya, iman feminis saya, bahwa kita tidak akan melakukannya.

Penghancuran kepribadian, individualitas, kehendak, karakter wanita adalah prasyarat untuk seksualitas pria.

Pria dibedakan dari wanita dengan komitmen mereka untuk melakukan kekerasan daripada menjadi korbannya.

Pria mencirikan pornografi sebagai sesuatu yang mental karena pikiran mereka, pikiran mereka, impian mereka, fantasi mereka, lebih nyata bagi mereka daripada tubuh atau kehidupan perempuan; pada kenyataannya, laki-laki telah menggunakan kekuatan sosial mereka untuk menandai perdagangan perempuan senilai $ 10 miliar per tahun sebagai fantasi.

Pria suka mati. Dalam segala hal yang mereka buat, mereka melubangi tempat sentral untuk kematian, membiarkan bau tengiknya mencemari setiap dimensi dari apa pun yang masih bertahan. Pria terutama suka membunuh. Dalam seni mereka merayakannya, dan dalam hidup mereka melakukannya. Mereka merangkul pembunuhan seolah-olah hidup tanpa itu akan tanpa gairah, makna, dan tindakan, seolah-olah pembunuhan adalah pelipur lara, menenangkan isak tangis mereka saat mereka meratapi kehampaan dan keterasingan hidup mereka.

Pria yang ingin mendukung wanita dalam perjuangan kami untuk kebebasan dan keadilan harus memahami bahwa tidak terlalu penting bagi kami untuk belajar menangis; penting bagi kami bahwa mereka menghentikan kejahatan kekerasan terhadap kami.

Proyek erotis umum untuk menghancurkan wanita memungkinkan laki-laki untuk bersatu menjadi persaudaraan; proyek ini adalah satu-satunya dasar yang kuat dan dapat dipercaya untuk kerja sama antara laki-laki dan semua ikatan laki-laki didasarkan padanya.

Rayuan seringkali sulit dibedakan dari pemerkosaan. Dalam rayuan, pemerkosa sering kali repot-repot membeli sebotol anggur.

Salah satu perbedaan antara pernikahan dan pelacuran adalah bahwa dalam pernikahan Anda hanya perlu membuat perjanjian dengan satu pria.

Saya bermimpi bahwa cinta tanpa tirani adalah sesuatu yang mungkin.

Saya harus meminta Anda untuk menolak, tidak untuk mematuhi, untuk menghancurkan kekuatan yang dimiliki pria atas wanita, untuk menolak menerimanya, untuk membencinya, dan untuk melakukan apa pun yang diperlukan meskipun ada biaya bagi Anda untuk mengubahnya.

Saya juga mengalami mimpi buruk. Entah bagaimana semua perasaan yang aku tidak rasakan ketika setiap hal benar-benar terjadi padaku, aku merasa ketika aku tidur.

Saya seorang feminis radikal, bukan jenis yang menyenangkan.

Saya suka buku seperti saya mencintai alam. ... Saya dapat membayangkan sekarang bahwa saatnya akan tiba, bahwa hal itu hampir tiba pada kita, ketika tidak seorang pun akan menyukai buku ... Bukan kebetulan, saya pikir, bahwa buku dan alam (seperti yang kita tahu) dapat menghilang secara bersamaan dari pengalaman manusia. Tidak ada perpecahan pikiran-tubuh.

Saya telah menghabiskan 20 tahun menulis buku-buku ini. Seandainya saya ingin mengatakan pria adalah binatang buas dan menjerit, itu membutuhkan waktu 30 detik.

Saya tidak percaya pemerkosaan tidak bisa dihindari atau wajar. Jika saya melakukannya, saya tidak punya alasan untuk berada di sini. Jika saya melakukannya, praktik politik saya akan berbeda dari itu. Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa kami [wanita] tidak hanya berperang melawan Anda? Bukan karena ada kekurangan pisau dapur di negara ini. Itu karena kami percaya pada kemanusiaan Anda, melawan semua bukti.

Seks seperti yang diinginkan oleh kelas yang mendominasi wanita dipegang oleh kelas itu untuk menjadi elemen, mendesak, perlu, bahkan jika atau meskipun tampaknya menuntut penolakan atas klaim apa pun, wanita mungkin harus memiliki posisi manusia sepenuhnya. Dalam subordinasi perempuan, ketidaksetaraan itu sendiri adalah seksual, dibuat menjadi pengalaman kenikmatan seksual, penting untuk hasrat seksual.

Seksisme adalah fondasi di mana semua tirani dibangun. Setiap bentuk sosial hierarki dan pelecehan dimodelkan pada dominasi laki-laki-perempuan.

Semua dominasi pribadi, psikologis, sosial, dan yang dilembagakan di bumi ini dapat ditelusuri kembali ke sumbernya: identitas falus pria.

Seni feminis ... akan mengambil tema besar manusia - cinta, kematian, kepahlawanan, penderitaan, sejarah itu sendiri - dan menjadikannya sepenuhnya manusia.