Kutipan dari Silvarani - Halaman 5

Sesama manusia sombong dilarang saling mengolok!

Sesuatu yang hilang itu boleh saja dikenang. Namun, selama hidup masih terus dijalani, kenangan itu sah-sah saja disimpan di dalam hati atau dikunci rapat-rapat.

Tapi kamu nggak bisa menyalahkan perasaan Alena yang kamu anggap hanya sayang sama kamu ketika kamu membuatnya bangga. Kemudian membuang kamu ketika kamu terpuruk. Kita nggak pernah tahu perasaan orang, Bin. Termasuk orang itu sendiri.

Tidak seharusnya olahraga dicampuradukkan dengan persoalan politik!

…ayah adalah sosok yang selalu melindungi dan memberikan kebahagiaan kepada istri dan anak-anaknya, bukannya pukulan bertubi-tubi.

ada kekuatan lebih besar yang seharusnya lebih kuagungkan, melebihi kekuatan cinta yang bisa berakhir.

Anak kecil itu kan sama saja seperti orang dewasa. Kalau sedang memikirkan sesuatu, terkadang dia lupa makan.

Bukankah manusia adalah pusatnya dosa dan kesalahan?

Butuh kekuatan yang luar biasa buat bertahan.

Cinta itu bukan tergantung pada pasang surutnya hubungan dengan seseorang, tapi perasaan cinta yang ada di hati itu sendiri.

Cinta tak hanya perihal saya cinta kamu atau kamu cinta saya.

Cinta tak mengenal perbedaan.

Daripada menyesal seumur hidup kehilangan sahabat, lebih baik turuti saja keinginannya.

Dendam cuma bikin otak sama muka lecek.

Di dunia ini tak ada yang bisa mengenal diri kita seratus persen. Bahkan, diri kita sendiri.

Gimana sih minjam barang orang kok nggak dijaga!

Gue tahu kenapa lo kayak gini. Mungkin karena lo nggak pernah punya cowok… jadinya lo nggak tahu rasanya jatuh cinta. Tapi gue mau kok bantuin lo mewujudkan rasa itu.

Itu politik. Siapa bisa melawan kalau pemerintah sudah memutuskan memboikot?

Jangan kau biarkan lagi masa lalu menghantui masa depanmu!

Jangan paksakan bekerja jika badan belum sehat betul!. Jangan terlalu keras bekerja.