Kutipan dari Fiersa Besari - Halaman 5
Berikut adalah kumpulan kata-kata bijak dan kutipan inspiratif dari Fiersa Besari. Kutipan-kutipan ini mencerminkan pemikiran, filosofi, dan kebijaksanaan yang telah menginspirasi banyak orang. Temukan inspirasi dan wawasan baru melalui kata-kata yang bermakna mendalam ini.

Fiersa Besari
Penulis dan pemusik dari Indonesia
1984 -
Menampilkan 81 - 100 dari 263 kutipan
Jangan sembarangan menyerahkan hati ketika patah, karena hanya di tangan mekanik yang tepat hati kita akan sembuh. Jadi, tidak perlu terburu-buru.
Ketika seseorang yang tak kukenal membaca tulisanku, lalu merasakan apa yang ku sampaikan, aku telah bersahabat dengannya.
Gunung bukanlah tempat untuk pamer, tempat untuk berhitung ketinggian, apalagi tempat untuk menambah jumlah puncak yang sudah kita daki.
Sebab kopi mengingatkanku pada cinta yang bertepuk sebelah tangan. Pahit, namun kita tak bisa berhenti menikmatinya.
Menurut saya, istilah “pelakor” yang berarti “perebut lelaki orang” terasa kurang tepat. Hati seseorang tidak bisa direbut kalau ia tidak ingin direbut. Selingkuh itu butuh persetujuan minimal dua orang.
Aku adalah ganjil yang kau genapkan. Kau adalah teka-teki yang kulengkapi. Kita adalah dua masa lalu berbeda, dengan satu masa depan yang sama.
Jangan memikat jika kau tak berniat mengikat.
Awal kita berbeda, paham kita berbeda, pemikiran kita berbeda, karya kita berbeda, rasa kita berbeda, kita berbeda, lalu untuk apa kau memaksaku menjadi apa yang engkau mau? Tak perlu repot-repot. Aku telah tiba di titik kesadaran di mana hidupku adalah milikku, bukan milikmu.
Dan aku hanya bisa menjadi pendosa sementara engkau terus menjadi pendoa.
Pentingkan introspeksi, bukan interpretasi; wawas diri, bukan harga diri; toleransi, bukan arogansi; amanah, bukan amarah; meminta maaf, bukan meminta perhatian.
Enak atau tidaknya ucapan selamat malam dan selamat pagi itu tergantung siapa yang mengucapkan.
Beberapa pergi tak mengenal pulang. Beberapa salah tak mengenal maaf. Beberapa belum tak mengenal sudah. Beberapa lara tak mengenal rela.
Hidup ini keras, buktikan dirimu kuat. Yang membedakan pemenang dan pecundang hanya satu: pemenang tahu cara berdiri saat jatuh, pecundang lebih nyaman tetap ada di posisi jatuh.
Ah, Ibu. Tiap ulang tahunmu datang, aku membenci hari tersebut, sungguh. Mengetahui uban dan keriputmu semakin banyak, sementara waktu kita semakin sedikit. Dan aku hanya bisa menjadi pendosa, sementara engkau terus menjadi pendoa.
Aku marah, bukan berarti tak peduli.
Apakah kota masih untuk manusia, jika kita lahir, sekolah, kuliah, bekerja, lantas mati bagai robot yang tak mengerti alasan sebenarnya kenapa diutus ke muka bumi?
Kau tahu apa yang membedakan raja dengan pejuang? Raja sibuk mempertahankan tahta, bersabda, mengumpulkan rakyat dan membela diri seolah ia paling benar. Pejuang diam-diam menyerang, menjatuhkan sang raja dari singgasana. Jangan lupa, dalam catur, raja adalah yang terlemah.
Cara terburuk untuk patah hati adalah dengan memperlihatkan pada orang yang sudah membuat kita patah hati bahwa kita semenyedihkan itu. Jangan! Buktikan bahwa hidup kita lebih baik tanpa dia. Bekerja lebih keras, berkarya lebih banyak.
Dengarkan sebelum memaki.
Mengerti sebelum menghakimi.
Kutipan-kutipan dari Fiersa Besari di atas merupakan gambaran dari pemikiran dan karya beliau yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang. Setiap kata-kata bijak membawa pesan mendalam yang dapat menjadi refleksi dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Anda menemukan inspirasi dan pencerahan melalui kutipan-kutipan ini.