Kutipan dari Dwitasari - Halaman 4
Berikut adalah kumpulan kata-kata bijak dan kutipan inspiratif dari Dwitasari. Kutipan-kutipan ini mencerminkan pemikiran, filosofi, dan kebijaksanaan yang telah menginspirasi banyak orang. Temukan inspirasi dan wawasan baru melalui kata-kata yang bermakna mendalam ini.

Dwitasari
Penulis dari Indonesia
1994 -
Menampilkan 61 - 80 dari 83 kutipan
Keduanya tak pernah saling mengungkapkan perasaan. Mereka terus diam, bahkan saat memilih untuk mengakhiri segalanya.
Sangat menyakitkan jika kamu ingin menolong seseorang, tapi kamu merasa bahwa kamu bukan siapa-siapa, sehingga kamu tak punya hak untuk menolongnya.
Aku hanya menyediakan telinga dan hatiku. Meraba-raba hatiku sendiri, dan hatinya, apakah luka yang diberikan pria itu sungguh sangat dalam? Bukankah pria itu selalu melukainya? Harusnya dia sudah terbiasa dengan luka itu layaknya aku yang terbiasa dengan luka yang dia berikan.
Baguslah kalau kamu mendengar dan menyadari. Kali ini nggak perlu aku saja yang mendengar. Kita harus saling mendengar. Biarkan aku juga terlibat dalam hidupmu, bukan hanya jadi penonton.
Cintanya yang terpendam akan terus terkubur.
Mencintai seseorang yang memiliki keyakinan berbeda bukanlah keinginannya.
Orang yang paling sayang sama kamu adalah yang meluk kamu saat nangis begini.
Tak ada ucapan dan panggilan sayang. Mereka hanya bertahan pada tindakan nyata.
Aku menghela napas, berusaha mengumpulkan kekuatan agar tetap terlihat baik-baik saja di depan dia dan kekasihnya.
Kamu hanya perlu memercayai kata hatimu, kadang yang terlihat belum tentu yang sesungguhnya terjadi.
Sangat menyakitkan jika kamu hanya bisa diam di tempatmu tanpa berusaha untuk menolong orang yang sangat ingin kamu tolong.
Terkadang kita harus meninggalkan sesuatu yang penting demi sesuatu yang jauh lebih penting.
Jatuh cinta diam-diam. Saling merasakan, tapi belum ada yang mau mengungkapkan. Meski keduanya saling tahu bahwa bagi satu sama lain, keduanya bukan sekadar teman.
Jawaban tadi sedikit membuat nyaliku kecut. Aku datang dengan perasaan menggebu dan harus berhadapan dengan fakta sederhana, status sebagai teman. Rasanya aku mau meledak.
Kalau kau pikir kau bodoh, aku memang sudah lama bodoh seperti ini. Sejak mengenal dia, mungkin aku tambah bodoh.
Segalanya terjadi begitu saja, seolah tak perlu dorongan apa pun selain kenyamanan dan keinginan untuk terus bersama.
Aku selalu siap dengan berbagai macam kehilangan, tapi aku nggak pernah siap kehilangan kamu.
Aku tak bisa membalas rengkuhan itu. Jujur hatiku berbunga-bunga ketika kami bisa berjarak sedekat ini.
Kami udah saling tahu keburukan masing-masing, kamu juga udah nyaman banget temenan. Nggak mungkin ada status yang lebih. Nggak mungkin.
Kini dia meninggalkanku tanpa sempat mendengarku mengungkapkan perasaan. Semudah ketika aku meninggalkannya tanpa kalimat perpisahan.
Kutipan-kutipan dari Dwitasari di atas merupakan gambaran dari pemikiran dan karya beliau yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang. Setiap kata-kata bijak membawa pesan mendalam yang dapat menjadi refleksi dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Anda menemukan inspirasi dan pencerahan melalui kutipan-kutipan ini.