Kutipan dari Yudhi Herwibowo - Halaman 3

Hidup ini adalah pilihan. Kupikir, mereka telah tahu resiko ini semua.

Ia akan memilihmu, sebelum engkau memutuskan memilihnya.

Jangan terlalu kau pikirkan. Seperti kucing, saat kau injak ekornya, ia pasti mengeong keras.

Karena di masa yang akan datanglah, kupikir sesuatu yang indah pada akhirnya tiba.

Karena kadang kemarahanlah yang bisa mencelakakan kita..

Karena kuingin engkau menjadi orang yang istimewa di hari esok.

Kebenaran pertama adalah hidup itu penderitaan. Kehidupan penuh dengan penderitaan. Kebenaran kedua adalah penyebab penderitaan. Kebenaran ketiga adalah siapa pun dapat menghentikan penderitaan.

Kematian pada akhirnya merupakan bagian dari hidup semua orang.

Kematian selalu menyisakan kepedihan. Seperti sebuah luka yang kembali menganga setelah lama tersimpan.

Keyakinan bukan persoalan nama, dan jenisnya saja, tapi bagaimana hubunganmu dengan sang Pencipta. Seberapa engkau bisa mendekatkan diri dengannya dan menjadi manusia yang lebih baik.

Kita tak akan pernah terlepas benar-benar dari masa lalu, bukan?

Mewujudkan kekuasaan sendiri.. Membuat hidup kami menjadi lebih bermanfaat.

Namun kadang, semua yang engkau rencanakan, akan terwujud lebih baik dari yang kau bayangkan.

Pada akhirnya, semua mesti kembali pada awal mula.

Sebenarnya mudah saja menilai seseorang itu berbohong atau tidak.

Segala sesuatu yang besar, tentu saja selalu memiliki resiko yang besar juga.

Seharusnya kau jangan selalu diam. Dengan selalu diam, orang akan semakin menghinamu.

Selalu ada sisi buruk dari berlalunya waktu.

Selama ini ia hanya menggenggam erat orang-orang yang sakit itu, sambil membacakan doa dalam hati. Tentu, bila akhirnya orang-orang itu sembuh, bukanlah karena dirnya, tapi karena Tuhan berbaik hati mengabulkan doanya.

Tak perlu mencari cahaya, cahaya sudah ada di dalam dirimu!