Kutipan dari Sheva Thalia - Halaman 4

Menjalani hidup sehari-hari dengan pekerjaan yang tidak disukai, dan dijalani hanya karena kata harus. Hal itu sama sekali tidak membahagiakan.

Mungkin karena itulah manusia tidak bisa lupa. Dengan tidak lupa, manusia dituntut untuk belajar memaafkan diri sendiri.

Pada dasarnya, manusia memang tidak bisa sendirian.

Penampilan luar memang tidak selalu bisa dipercaya.

Rupanya betul kata orang. Mencari pekerjaan memang sulit.

Semua barang yang disimpan karena nilai kenangannya, jika kelamaan disimpan, hanya bikin gudang penuh dan hati semakin lemah.

Setiap orang kan punya kebiasaan aneh.

Setiap orang yang terluka bisa perlahan pulih.

Tidak ada yang aneh dengan percaya pada seseorang, bahwa mereka tidak akan pernah meninggalkan kita seterusnya.

Tidak ada yang mudah diduga dari orang lain.

Tidak semua orang bisa mendapat kesempatan kedua.

Walau setiap memorabilia dijual, yang paling penting adalah perasaan berdamai dengan diri sendiri sebagai awal. Bukan karena masa lalu terlalu pahit untuk diingat.

Kadang-kadang manusia tak kuasa melawan kenanganna sendiri.

Selalu ada satu hari hidup kita berubah menjadi penuh harapan. Penuh kepercayaan diri. Dan kita selalu berharap, hari-hari seperti itu akan datang lagi di masa depan.

Kamu jangan jadi keras sama diri kamu sendiri.

Mungkin kita nggak akan punya impian atau hal-hal yang ingin kita dapatkan. Sedikit memikirkannya sebagai beban perlu, supaya kita terpacu.

Nggak semua kenangan harus dijual, dibuang atau digadaikan. Ada kenangan-kenangan yang harus tetap dipegang erat. Ada kenangan-kenangan yang harus tetap ada dalam hati kita. Mau lo menghindar kayak apa, seberapa berhasilnya, seberapa lihainya lo memindahtangankan kesedihan orang ke tangan orang lain, sebagai manusia, kita tetap harus ngerasain yang namanya duka juga.

Kadang kita harus lupakan atau anggap beban itu nggak ada. Sekali-kali, supaya kita lebih gembira sedikit.