Kutipan dari Sefryana Khairil - Halaman 2

Ada hati yang kujaga agar tak jatuh. Namun, saat di dekatmu, seringnya ia tak patuh.

Apakah itu kita, saling merindukan, namun saling takut terluka?

Jika harus berakhir maka biarkan ini berakhir.

Jika mencintai seperti prosesi, lalu mengapa kamu membiarkanku berhenti?

Kalaupun gagal, itu berarti ada rencana lain dari Tuhan untuk kalian berdua.

Kamu seperti layaknya udara, tidak terlihat, tidak teraba, namun nyata ada.

Menjadi bahagia bukan bagaimana bisa tersenyum, tapi bagaimana menerima dengan hati lapang.

Orang bilang cinta itu sederhana. Meski seringnya cinta tak sesederhana yang kita kira.

Saat Tuhan menutup satu pintu, Tuhan membuka pintu yang lain. Kamu mungkin nggak pernah tahu karena terlalu sibuk mengurusi hidup yang sudah tertutup itu.

Tidak pernah terpikir olehku tentang seseorang yang hadir di depan pintu dan berkata, “Aku yang kamu tunggu.” Dia memberiku bahagia tanpa pernah mengukur menjagaku agar tidak terus terpekur serta mengajariku cara bersyukur. Aku tidak perlu apa-apa cukup dia yang kuminta untuk waktu tanpa jeda.

Tuhan membiarkan kita kalah supaya kita tahu di mana letak kita salah.

Tuhan sudah merencanakan aku dan kamu bertemu di suatu waktu.

Aku mempercayai mu dengan baik, seperti aku percaya pada kita.

Aku pikir, aku dan kamu adalah sebuah kebetulan.

Berusaha berhenti mencintaimu lebih sulit daripada memulainya.

Hidup adalah pilihan. Jika tidak segera memilih, hidup akan memilihkan jalannya dan tidak tahu kemana arahnya.

Kamu bilang jika Tuhan menghendaki kita pasti bersama suatu hari nanti. Namun mengapa sakit ini tidak bisa juga aku akhiri?

Kamu jangan kebanyakan mimpi, nantinya sakit hati. Apa salah kalau aku jatuh cinta sama kamu?. Salah, karena kamu jatuh cinta bukan dengan orang yang tepat.

Kamu membuat segalanya terlihat sederhana.

Kamu selalu menjadi sebuah kejutan dalam setiap kesempatan.