Kutipan dari Nita Trismaya - Halaman 2

Cinta itu bukanlah benda yang bisa disentuh, diraba, atau dilihat kecuali dengan hati.

Deketan kan bukan berarti gebetan.

Dilarang keras jatuh cinta ke sahabat sendiri.

Dunia pecinta alam salah satunya seperti ini. Makan di mana saja. Apalagi saat naik gunung. Kita nggak akan bisa milih makanan enak atau enggak enak, tapi lebih pada kebutuhan untuk tenaga dan bertahan hidup.

Kalo kita udah ketemu sama cinta sejati kita, baru ngerti apa itu soulmate.

Kalo suatu hari nanti Mikka berhenti mencintai lo, gimana?

Ketika kegagalan mulai mengintip sedikit demi sedikit, maka langkah akan berubah menjadi tergesa dikejar-kejar perasaan bersalah.

Masing-masing orang punya pilihan.

Penyakit semua anak kelas dua belas kalo mau UN pasti mendadak rajin belajar.

Sahabat membuat kita merasa dicintai seluruh dunia. Sahabat tidak bisa marah lama-lama pada kita. Dan, sahabat bisa mengerti kita bahkan ketika kita tidak mengerti diri kita sendiri.

Sebagai teman, kita harus ada kewajiban untuk ngingetin karena dia udah punya cowok.

Seseorang akan kehilangan rasa cintanya karena berbagai sebab. Entah itu ada pihak ketiga atau emang udah kehilangan perasaannya begitu saja, tanpa alasan.

Seseorang tidak akan pernah berhenti mencintai karena dia memang tidak punya alasan untuk tidak lagi mencintai. Kalau ada orang yang bilang bisa berhenti mencintai, itu karena dia memang tidak mau mencintai, tapi hanya ingin dicintai.

Temen gue kan banyak, ngapain juga harus negrasa kesepian?

Belajar berkomitmen itu ibarat berjalan dengan dagu tegak tapi langkah melambat. Berat tapi berusaha tegar.

Cinta terkadang nggak terlihat secara nyata kecuali oleh orang yang menyadarinya dengan segenap perasaannya.

Mengeluh dan merengek itu nggak bakal nyelesain masalah.

Cinta itu datangnya seperti maling di siang bolong. Perginya laksana angin puting beliung.