Kutipan dari Leyla Hana - Halaman 2

Kamu itu masih muda, emosi kamu masih belum stabil.

Selama ini Bapak memiliki resultan gaya nol, sehingga pusat massa suatu benda tetap diam atau bergerak dengan kecepatan konstan, alias tidak mengalami pertambahan percepatan.

Apakah cinta terlalu besar sehingga mengaburkan logika?

Begitulah kalau cewek sudah punya pacar, akan kesulitan membagi waktu dengan teman-teman ceweknya.

Kini sudah zaman reformasi, mau memberi nama Tionghoa pun tak jadi masalah. Tak seperti pada masa Orde Baru, anak-anak keturunan Tionghoa harus diberi nama khas Tionghoa.

Memilih antara cinta dan sahabat memang sungguh sulit.

Meski sudah sekian banyak kalori dan protein yang masuk ke dalam tubuh, otaknya masih bisa mencerna pelajaran dengan baik.

Novel yang bagus. Tapi sayang, kebanyakan orang ngak baca dan cuma dengar perkataan orang.

Orang Jawa memang memilik banyak mitos yang kalau dipikir menggunakan logika, sungguh tak masuk akal. Tetapi sebenarnya para orangtua dulu hanya ingin memperingatkan untuk tidak melakukan perbuatan tertentu, dengan menunjukkan akibat yang bisa memberi efek jera.

Pada umumnya penduduk Indonesia berpikir, kebanyakan keturunan Cina kaya, padahal banyak juga yang merupakan kalangan menengah, bahkan miskin.

Ternyata ada juga cewek jaman sekarang yang suka membaca novel lama.

Zaman sudah jauh berubah, tapi gaya mlonconya masih sama.

Ada masalah yang hanya sedikit menyita perhatian, ada yang sebaliknya.

Ama tak usah terlalu memikirkan masa depan kita. Pasti akan ada jalan keluar bagi semua masalah.

Apa gunanya koleksi tas dan sepatu kalau anaknya bermasalah?

Apakah cinta butuh alasan?

Cinta memang buta. Orang yang mencinta tidak dapat berpikir lagi.

Elo harus hati-hati. Apalagi elo lagi coba-coba deketin cewek yang udah punya pacar.

Hubungan kalian masih muda, masih belum harus diseriusi, paham?

Jangan sampai menikah terlalu muda, nanti kamu menyesal seperti Ibu. Sekolah itu bermanfaat untuk dirimu sendiri.