Kutipan dari Eve Shi - Halaman 6

Kamu sudah mau jadi temanku. Boleh aku jadi temanmu juga? Teman itu slaing terima apa adanya. Kondisimu sekarang bukan salahmu. Aku enggak akan takut.

Karier kita bisa terjun bebas kalo emosi diumbar tiap kali kena sentil.

Kata siapa di internet segalanya ada?

Kendalikan amarahmu, jangan amarah yang justru mengendalikan kamu.

Ketika Rico mengembalikan buku di perpustakaan, klub drama tengah menggerombol di pojok.

Memang ada jenis orang yang wajib ditolak mentah-mentah, tiga kali kalau perlu, baru paham.

Namanya ibu-ibu, suka terperangkap di masa lalu, tidak sadar ini zaman internet broadband dan pesawat luar angkasa tanpa awak sudah bisa mendarat di mars.

Ngomongin orang ternyata orangnya ada di depan kita pasti malu banget.

Orang dewasa umumnya tak hirau akan identitas anak-anak, kecuali yang sedang mengobrol dengan anak mereka.

Orang yang kamu kira ada, ternyata tidak.

Perasaan yang kuat bisa menciptakan kekuatan yang sama besar.

Repotnya jadi figur publik. Tindak-tanduk orang lain pun jadi tanggung jawab bersama.

Rumah cuma campuran batu dan bata, bukan monster yang bisa menerkam manusia.

Saat pengampunan tak terjangkau, kedamaian akan menjadi pengganti yang setimpal.

Satu cara jitu mengambil hati seseorang adalah dengan merestui pertemanannya dengan orang lain. Baik temannya itu manusia atau pun bukan.

Semua bapak dan ibu di dunia ini merasa berhak menanyakan rapor anak mereka maupun anak orang lain.

Sudah risiko figur publik untuk selalu menjaga perasaan semua pihak, setidaknya di depan umum.

Tak perlu sedih. Selalu ada orang yang benci kita, untuk hal yang ada maupun tak ada pada diri kita.

Terkadang, hanya kadang-kadang, hidup bisa sempurna.

Tiap orang punya peran masing-masing.