Kutipan dari Charles Lindbergh - Halaman 2

Hidup itu seperti pemandangan. Anda hidup di tengah-tengahnya tetapi hanya dapat menggambarkannya dari tempat yang jauh.

Hidup tanpa risiko tidak layak dijalani.

Jika saya harus memilih, saya lebih suka memiliki burung daripada pesawat terbang.

Kebebasan sejati terletak pada keliaran, bukan peradaban.

Kita diharuskan untuk bekerja lebih banyak jam per hari, menerima lebih sedikit upah per jam, membayar lebih untuk apa yang kita beli, dan menerima lebih sedikit untuk apa yang kita jual. Konsekuensinya adalah bahwa kita harus bekerja lebih keras dan lebih banyak jam per hari daripada yang seharusnya, dan pada akhirnya memiliki lebih sedikit dari apa yang kita miliki sebagai bagian dari keuntungan, kemudahan dan peluang yang dihasilkan dari memajukan peradaban.

Kita tidak bisa membiarkan hasrat yang alami dan prasangka orang lain untuk memimpin negara kita menuju kehancuran.

Manipulasi kredit telah menjadi metode yang paling ampuh dari semua metode yang digunakan oleh pemodal sebagai cara untuk mengendalikan perdagangan dan menetapkan harga. Kita semua adalah konsumen dan semua harus menjadi produsen. Kredit ini adalah pajak atas umat manusia seolah-olah obligasi pemerintah dikeluarkan dan orang-orang wajib membayarnya.

Manusia harus merasakan bumi untuk mengenal dirinya sendiri dan mengenali nilai-nilainya. Tuhan menjadikan hidup ini sederhana. Manusia yang memperumitnya.

Mengapa seseorang ingin terbang dengan sayap? Mengapa memaksa tubuh seseorang dari pesawat untuk membuat parasut lompat? Mengapa manusia ingin terbang? Orang sering menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini. Tetapi peradaban apa yang tidak ditemukan dalam petualangan, dan berapa lama seseorang bisa hidup tanpa itu? Beberapa menjawab pencapaian pengetahuan. Beberapa mengatakan kekayaan, atau kekuasaan, adalah penyebab yang cukup. Saya percaya bahwa risiko yang saya ambil dapat dibenarkan, karena cinta semata-mata terhadap kehidupan yang saya jalani.

Pilot tertarik untuk terbang karena merupakan kombinasi sempurna antara sains, romansa dan petualangan.

Saya belajar bahwa bahaya itu relatif, dan pengalaman yang kurang bisa menjadi kaca pembesar.

Saya lebih suka hidup satu hari di Maui daripada satu bulan di New York.

Saya memiliki dunia pada jam itu ketika saya mengendarainya. Bebas dari bumi, bebas dari pegunungan, bebas dari awan, tetapi betapa tak terpisahkannya aku terikat pada mereka.

Saya tidak terikat dalam penerbangan sama sekali. Saya di sini hanya karena saya suka langit dan terbang lebih dari apapun di bumi. Tentu saja ada bahaya; tetapi sejumlah bahaya tertentu sangat penting bagi kualitas hidup. Saya tidak percaya mengambil peluang bodoh, tetapi tidak ada yang bisa dicapai tanpa mengambil risiko sama sekali.

Secara lahiriah maupun batin, apakah dalam ruang atau waktu, semakin jauh kita menembus yang tidak dikenal, semakin luas dan menakjubkannya jadinya.

Selalu lebih mudah untuk berurusan dengan kebenaran dan kejujuran dan mengikuti ini untuk tujuan mereka yang sah, daripada untuk membangun dan menyesuaikan suprastruktur palsu di atas basis yang salah.

Terbang telah menghancurkan hubungan ruang dan waktu: ia menggunakan jam lama kita tetapi dengan tolok ukur baru.

Terkadang, terbang terasa terlalu seperti dewa untuk dicapai oleh manusia. Terkadang, dunia dari atas tampak terlalu indah, terlalu indah, terlalu jauh untuk dilihat mata manusia.

Tetapi ketepatan berarti bagi saya. Sangat penting untuk rasa nilai-nilai saya. Saya telah belajar untuk tidak memercayai orang yang tidak akurat. Setiap penerbang tahu bahwa jika mekanik tidak akurat, pesawat akan celaka.

Untuk menjadi Progresif sejati, tidaklah cukup untuk berdiri dan mengatakan bahwa seseorang percaya pada apa yang telah diumumkan sebagai prinsip progresif. Seseorang harus progresif dalam hati dan aktif dalam mempromosikan prinsip-prinsip progresif hari ini, besok, dan selalu. Tidak ada titik istirahat, karena umat manusia selalu naik ke tujuan yang lebih tinggi dan lebih baik.