Kutipan dari Arumi E. - Halaman 12

Nggak usah membicarakan masa lalu. Nggak ada gunanya. Fokus dengan masa depan.

Orang yang sedang jatuh cinta cenderung begitu. Hanya bisa melihat yang baik-baik dari orang yang dicintainya.

Orang-orang yang malang. Menghabiskan hidup dengan menganggap rendah orang lain.

Pacaran itu lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Laki-laki dan perempuan yang bukan mahram sebaiknya menghindari keadaan saling mengikat hati atau berdekatan secara fisik.

Percayakah? Ada satu keping dalam setiap hati yang bisa merasakan apakah hati lain yang ditemuinya adalah belahan jiwanya.

Perempuan lebih sering memakai perasaan sedangkan laki-laki umumnya memakai logika.

Pulang aja kok harus dijemput segala, sih? Manja banget.

Pura-pura nggak peduli itu bikin hati tersiksa.

Saat semua harus dimulai dari awal lagi. Di sini, sebuah keyakinan diuji.

Saat suatu rasa mulai menyelinap, akal sehat seolah lenyap, ini karenamu.

Selalu ada penjelasan atas setiap kejadian. Bagi orang yang percaya adanya kebesaran Tuhan.

Selama kamu masih diberi hidup, itu artinya kamu diberi kesempatan menebus kesalahanmu dan berubah perlahan menjadi lebih baik.

Setiap orang pasti pernah punya masalah. Hidup nggak selalu berjalan lancar.

Siapa yang bisa mengelak dari jodoh yang sudah ditetapkan Tuhan?

Siapa yang bisa tahu masa depan kita nanti seperti apa? Kita sama-sama nggak punya bakat jadi cenayang, kan?

Siapa yang tahu masa depan akan seperti apa?

Sikapnya itu bukan sikap yang baik, kan? Nggak peduli sama orang lain, nggak tanggap membantu orang lain dan nggak menghargai orang yang lebih tua.

Tak ada manusia yang sempurna. Aku pun tidak sempurna. Jika kita bersama, maka kita akan sama-sama belajar menjadi manusia yang lebih baik.

Tiap cewek punya keunikan sendiri-sendiri. Jangan dibanding-bandingin donk.

Tiap orang itu unik. Satu manusia pasti berbeda dengan manusia lainnya.