Kutipan dari Arthur Schopenhauer - Halaman 3

Landasan yang menjadi sandaran semua pengetahuan dan pembelajaran kita adalah hal yang tidak dapat dijelaskan.

Orang-orang hebat seperti elang, dan membangun sarang mereka di atas kesunyian yang tinggi.

Semua kebenaran melewati tiga tahap. Pertama, itu diejek. Kedua, ditentang dengan keras. Ketiga, itu diterima sebagai bukti dengan sendirinya.

Setiap tujuan yang dicapai adalah awal dari karir baru, begitu seterusnya sampai tak terhingga.

Sulit untuk menemukan kebahagiaan di dalam diri sendiri, tetapi tidak mungkin menemukannya di tempat lain.

Tahun-tahun penutupan kehidupan seperti akhir dari pesta topeng, ketika topeng-topeng itu dijatuhkan.

Tidak ada yang bisa melampaui individualitas mereka sendiri.

Uang adalah kebahagiaan manusia secara abstrak: dia, kemudian, yang tidak lagi mampu menikmati kebahagiaan manusia secara konkret mencurahkan hatinya sepenuhnya pada uang.

Uang itu seperti air laut. Semakin banyak Anda minum, semakin haus Anda.

Waktu adalah saat segala sesuatu berlalu.

Anda harus berpikir paling tidak dan berbicara seperti kebanyakan orang.

Apa yang biasa disebut takdir sebagian besar adalah kebodohan mereka sendiri.

Jika seorang dewa telah menciptakan dunia ini, saya tidak ingin menjadi dewa; kesengsaraannya akan menghancurkan hatiku.

Jika seseorang ingin memperkirakan keadaan seseorang sesuai dengan kebahagiaannya, seseorang seharusnya tidak bertanya apa yang menyenangkannya, tetapi apa yang membuatnya sedih.

Kekuatan kehendak bagi pikiran seperti orang buta yang kuat yang memikul di pundaknya orang lumpuh yang bisa melihat.

Kita jarang memikirkan apa yang kita miliki tetapi selalu tentang apa yang kurang. Karena itu, daripada bersyukur, kami pahit.

Kritik umum dunia tidak akan memberi tahu Anda apa yang telah berhasil, tetapi apa yang Anda lewatkan.

Manusia pada dasarnya tidak peduli satu sama lain; tapi wanita pada dasarnya adalah musuh.

Manusia tidak pernah bahagia, tetapi menghabiskan seluruh hidupnya untuk mengejar sesuatu yang menurutnya akan membuatnya begitu.

Mayoritas manusia ... tidak mampu berpikir, tetapi hanya percaya, dan ... tidak dapat diakses oleh akal, tetapi hanya oleh otoritas.