Kutipan dari Agnes Monica - Halaman 2

Cantik dari luar itu sudah biasa, cantik dari dalam itu yang luar biasa.

Dari pada 30 menit ngomongin orang, lebih baik 30 menit ngomongin diri sendiri. Gue kurangnya ini, ini, ini. Gue mesti begini, begini, begini.

Gak usah fokus sama orang yang membenci kita. Bisa-bisa mereka kesenengan gara-gara diperhatiin dan malah ngelunjak.

Gila adalah mengharapkan perubahan dan kemudahan terjadi, padahal setiap hari tidak melakukan apa-apa.

Jangan berkecil hati jika ada orang menghinamu. Kadang kesuksesan dan kekaguman terbesar datang dalam bentuk hinaan dan cemoohan.

Jangan pernah menyerah pada sesuatu yang benar-benar Anda yakini.

Judgement itu ada di tangan Tuhan. Jadi orang yang suka men-judge orang lain, itulah yang sombong. Merasa dirinya Tuhan.

Manusia itu…makin banyak masalahnya, makin kita hadepinnya, makin tinggi derajatnya.

Saat orang berkata mimpimu tidak masuk akal, di saat itulah mimpimu layak untuk diperjuangkan.

Satu-satunya alasan logis mengapa orang berbicara di belakang Anda adalah karena Anda DI DEPAN mereka.

Teman yang baik adalah teman yang di mana Anda dapat membagikan kegilaan Anda!

Terdengar bodoh ketika kalian membenciku tetapi kalian mengajak orang lain untuk membenciku juga.

Bekerja dengan cerdas dan keras. Fokus pada kekurangan Anda sendiri. Biarkan orang berbicara tentang bagaimana Anda tidak bisa membuatnya, sambil menunjukkan kepada mereka bagaimana Anda berhasil dan terus membuatnya.

Cinta tidak terjadi begitu saja. Ini membutuhkan kerja. Banyak pekerjaan, usaha. Sama seperti tanaman yang hanya bisa tumbuh jika Anda menyiramnya secara konsisten. Cinta juga hanya dapat tumbuh jika Anda memeliharanya secara konsisten & Anda memilihnya setiap saat.

Dalam hidup kita, kita harus menjadi diri kita sendiri, jangan biarkan kita melakukan sesuatu kecuali berbohong pada diri kita sendiri.

Hidup itu ada 2 pilihan, sukses atau sukses banget.

I love all process. Jangan kayak efek buih soda, yang begitu dibuka naik…tapi habis itu hilang.

Jangan salahkan kebisuan saya sebagai ketidaktahuan, ketenangan saya untuk penerimaan. Dan yang terpenting, jangan salah mengira kebaikan saya sebagai kelemahan.

Jatuh dan bangun adalah proses menuju kesuksesan.