Kutipan dari Sylvee Astri

Aku menyayangimu, suka berada di sampingmu. Tapi perasaanku padamu nggak sebesar perasaanmu padaku. Aku nggak menuntut supaya cintamu sama besarnya dengan milikku. Tapi, aku nggak bisa. Aku nggak sanggup membalas perasaanmu. Terlalu besar dan aku nggak merasa pantas menerimanya.

Tidak bisakah memberiku kesempatan untuk selesai berbicara?. Nggak usah sok tahu.

Jadi, itu gunanya orang tua? Membatasi anak-anak mereka? Menyeragamkan mereka dengan anak-anak lainnya supaya mudah beradaptasi dengan masyarakat yang monoton?

Sedang gundah gulana karena cinta begini, harus jauh-jauh dari pisau.

Jangan ragu untuk main ke sini lagi, oke? Kami pasti menyukai orang yang menyukai sirkus sepertimu.

Kamu nggak pernah merasakan hidup tanpa orang tua. Nggak semudah itu melupakan masa lalu.

Karena sirkus itu luar biasa. Mereka membuat orang melongo kagum, tapi juga termotivasi. Hanya disiplin dan kerja keras yang membuat pemain sirkus bisa melakukan gerakan-gerakan rumit dan menakjubkan itu, kan?

Kenapa? Cuma ketemu, nggak ada salahnya, kan?

Saya orang tua hanya ingin memberikan apa yang menurut mereka terbaik. Tapi belum tentu keinginan orang tua itu cocok untuk anak mereka.

Yakin mau mengantarku pulang? Lebih baik aku yang mengantarmu pulang. Kalau mendadak kamu ambruk, mau minta tolong ke siapa?

Yang kuminta darimu hanya kesempatan kedua. Kenapa tidak membiarkanku mencoba?

Amarah hanya cara untuk mengekspresikan kekecewaan karena gagal meraih apa yang diinginkan.

Belum pernah melempar pisau ke orang sakit jantung? Bisa mati mendadak, tahu nggak?