Kutipan dari Pepeng Soebardi Ferrasta

Diri manusia harus menundukkan peperangan diri sendiri terhadap yang negatif.

Jangan pernah katakan, 'Wahai Allah, aku punya masalah besar' tapi katakan, 'Hai masalah, aku punya Allah Yang maha Besar.

Milikilah jiwa anak-anak senantiasa dalam dirimu. Inner child dan bukan childish, sebab anak-anak selalu menunjukkan kegembiraan, pemaaf, pantang menyerah, kreatif, tidak pernah was-was dan merasa aman dalam kepasrahan pada alam. Semoga kita selalu begitu.

Pantang Mati Sebelum Ajal.

Kita adalah pahlawan untuk diri kita masing-masing, kitalah yang menentukan rancangan untuk hidup kita mau berhasil atau gagal untuk diri kita.

Ajal adalah akhir dari semua kehidupan makhluk Allah. Tapi kita sering melihat orang yang patah semangat, putus asa dan berbagai perangai tak berdaya yang bagi saya persis seperti "Orang Mati", padahal "ajal" belumlah datang menjemput Semoga kita tidak punya perangai demikian (mati sebelum ajal tiba).

Janganlah kamu menikah hanya karena mantanmu mau menikah.

Pain, sakit yang dirasakan oleh tubuh. Beruntunglah kita tidak sickness, sebab jika ditingkatan itu, maka jiwa yang sakit.

Harapan, obat yang terdekat dengan kita. Banyak orang sembuh bukan karena obat saja tapi adanya harapan.

Subhanallah, istri saya Tami sudah teruji sebagai seorang ibu dan istri setia. Tetap merawat saya kendati saya sudah "expired".