Kutipan dari Muhammad Akhyar

Kemudian rindu yang tak terkirim. Segala pengharapan tanpa batasan. Lelah.

Apa yang lebih menyedihkan daripada mencintai diam-diam? Tak ada. Kita bergelut dalam ketidakpastian dan asumsi-asumsi yang terus menyesakkan.

Yah, saya memang berharap. Tapi tidak pada kamu sebenarnya, tetapi pada takdir dan doa-doa yang saya titipkan pada setiap sujud kepada-Nya.

Pertemuan-pertemuan yang terus berlanjut, yang akhirnya mengukuhkan berjuta-juta asumsi di kepala seorang perempuan, yaitu saya, yang kamu tahu sendiri bahwa asumsi-asumsi itu selalu terhubung dengan sebuah konsep bernama perasaan.

Bahkan jika tiap hela nafasmu adalah derita; masih ada jeda antar hela tempat kau bisa bahagia.

Dua garis rel itu seperti kau dan aku, hanya bersama tapitak bertemu.

Utara, selamat karena akhirnya telah berhenti pada satu titik dan tak perlu lagi melangkah ke mana-mana. Semoga selalu bahagia.

Gue ga mau menjalani hidup baru padahal belum bisa melepaskan bayang-bayang masa lalu.

Aku tidak pernah benar-benar akan tahu mengapa aku mencintaimu; aku hanya tahu mencintaimu akan banyak rindunya.

Jika bahkan sebelum hujan aku sudah membawa kemana-mana kamu, lalu aku harus berlindung pada apa ketika kamu-kamu yang berjatuhan.

Mungkin ini saatnya 'tanda bahaya' harus segera dinyalakan, agar tak melayang lalu terjatuh.

Aku menunggu karena aku tak tahu dari mana ia akan datang, aku takut dia melewatiku atau aku melewatinya.

Cinta tak pernah hilang, ia hanya menjadi tak menarik lagi.

Mungkin saatnya, kita harus berhenti lalu kemudian pergi dan lupa.

Semesta sedang mencoba menggoda kita berdua.

Ada sedikit kecewa memang, tapi lebih baik kecewa sekarang daripada nanti.

Aku bahkan tak pernah tahu bahwa pada suatu masa cinta memiliki tanda.

Aku kira lebih aman untuk memutuskan sesuatu tidak ada, sampai bisa dibuktikan dengan cukup kuat sesuatu itu ada.

Baiklah, semoga tak sukamu, tak pernah utuh.

Kau Tanya cinta dari mana? Kalau akau tahu cinta datang dari mana, tak akan aku terus menunggunya. Kalau aku tahu dari mana ia datang, tentu sudah kususul dari masa-masa yang lalu.