Kutipan dari Marquis de Sade

Pembunuhan adalah kengerian, tetapi kengerian yang sering diperlukan, tidak pernah kriminal, yang penting untuk ditoleransi di Negara republik. Apakah itu atau bukan kejahatan? Jika tidak, mengapa membuat undang-undang untuk hukumannya? Dan jika demikian, dengan logika biadab apa Anda, untuk menghukumnya, menduplikasinya dengan kejahatan lain?

Jangan pernah melupakan fakta bahwa semua kebahagiaan manusia terletak pada imajinasi manusia, dan bahwa dia tidak dapat berpikir untuk mencapainya kecuali dia mengindahkan semua tingkah lakunya. Orang yang paling beruntung adalah dia yang memiliki sarana paling banyak untuk memuaskan keanehannya.

Sangat tidak adil menguasai wanita secara eksklusif, seperti menguasai seorang budak.

Dia telah mengizinkan kekasihnya yang menawan untuk memetik bunga yang, begitu berbeda dari mawar yang terkadang dibandingkan, tidak memiliki kemampuan yang sama untuk terlahir kembali setiap musim semi.

Harapan adalah bagian paling sensitif dari jiwa orang malang; siapa pun yang mengangkatnya hanya untuk menyiksanya berperilaku seperti algojo di Neraka yang, kata mereka, tak henti-hentinya memperbaharui luka lama dan memusatkan perhatian mereka pada bagian yang sudah terkoyak.

Inilah saya: dengan satu pukulan inses, pezina, sodomi, dan semua itu pada seorang gadis yang baru saja kehilangan keperawanannya hari ini! Sungguh kemajuan, teman-teman... dengan kecepatan yang luar biasa saya maju di jalan berduri kejahatan!

Karakter alami manusia adalah meniru; bahwa dari pria sensitif adalah untuk menyerupai sedekat mungkin orang yang dia cintai. Hanya dengan meniru keburukan orang lain saya mendapatkan kemalangan saya.

Kejahatan adalah entitas moral dan bukan entitas yang diciptakan, yang abadi dan bukan entitas yang dapat binasa: ia ada sebelum dunia; itu merupakan makhluk mengerikan, makhluk yang mengerikan yang juga akan membentuk dunia yang begitu mengerikan. Karena itu akan ada setelah makhluk-makhluk yang mendiami dunia ini.

Nafsu bagi nafsu yang lain sama seperti cairan saraf bagi kehidupan; itu mendukung mereka semua, memberikan kekuatan kepada mereka semua ambisi, kekejaman, ketamakan, balas dendam, semua didasarkan pada nafsu.

Semakin banyak kekurangan yang mungkin dimiliki seseorang, semakin tua dia, semakin tidak menyenangkan, semakin gemilang kesuksesannya.

Tidak ada sensasi yang lebih hidup dari pada rasa sakit; kesan-kesannya pasti dan dapat diandalkan, mereka tidak pernah menipu seperti yang mungkin dialami wanita yang selalu berpura-pura dan hampir tidak pernah dialami.

Pikirkan sekali dan untuk selamanya, temanku yang sederhana dan sangat penakut, bahwa apa yang disebut orang bodoh sebagai kemanusiaan tidak lain adalah kelemahan yang lahir dari ketakutan dan egoisme; bahwa kebajikan chimerical ini, yang memperbudak hanya orang lemah, tidak diketahui oleh mereka yang karakternya dibentuk oleh ketabahan, keberanian, dan filosofi.