Kutipan dari John Keats

Cintaku egois. Aku tak bisa bernapas tanpamu.

Melodi yang terdengar terasa manis, tapi yang tak terdengar lebih manis lagi.

Jika puisi datang tidak sealami daun ke pohon, sebaiknya tidak usah datang sama sekali.

Dua jiwa bersatu menjadi satu tujuan dengan cinta.

Dua jiwa bersatu dalam pikiran, sehingga dua hati yang mengalahkan sebagai satu.

Aku semakin mencintaimu karena aku telah percaya engkau menyukai diriku apa adanya, dan bukan karena hal lain.

Beri aku lebih banyak lagi cinta! Lebih lagi, cinta! Selamanya hangat dan tenang buat direguk. Terengah selamanya, muda selamanya.

Di sini terletak seorang yang namanya tertulis dalam air.

Mendengar melodi itu manis, tetapi yang tidak terdengar itu lebih manis lagi.

Siapa yang ingin berada di antara kerumunan biasa dari orang kecil terkenal - yang masing-masing tersesat dalam kerumunan yang terdiri dari mereka sendiri?

Kecantikan adalah kesenangan abadi.

Pemandangan alam itu baik, tapi sifat manusia lebih baik.

Saya tercengang bahwa manusia bisa mati sebagai martir demi agama - saya bergidik karenanya. Saya tidak bergidik lagi - saya bisa mati syahid untuk agama saya - Cinta adalah agama saya - saya bisa mati untuk itu.

Saya tidak yakin apa-apa selain kekudusan kasih sayang hati, dan kebenaran imajinasi.

Tidak ada yang menjadi nyata sampai hal itu dialami.

Aku akan lebih cepat gagal daripada tidak menjadi salah satu yang terhebat.

Apa yang disebut imajinasi sebagai keindahan harusnya adalah kebenaran.

Cinta adalah agamaku - aku bisa mati untuk itu.

Imajinasi saya adalah sebuah biara dan saya adalah rahibnya.

Kehidupan seorang pria yang berharga adalah alegori yang terus menerus.