Kutipan dari Ahmad Tohari

Berikut adalah kumpulan kata-kata bijak dan kutipan inspiratif dari Ahmad Tohari. Kutipan-kutipan ini mencerminkan pemikiran, filosofi, dan kebijaksanaan yang telah menginspirasi banyak orang. Temukan inspirasi dan wawasan baru melalui kata-kata yang bermakna mendalam ini.

Ahmad Tohari

Ahmad Tohari

Sastrawan dan budayawan dari Indonesia

1948 -

Ahmad Tohari lahir di Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas pada tanggal 13 Juni 1948. Beberapa karya fiksinya antara lain trilogi Ronggeng Dukuh Paruk telah diterjemahkan dalam edisi Jepang, Jerman, Belanda dan Inggris. Tahun 1990, beliau mengikuti International Writing Programme di Iowa City, Amerika Serikat dan memperoleh penghargaan The Fellow of The University of Iowa.

Menampilkan 1 - 20 dari 27 kutipan

Ada kalanya lelaki terkesan oleh perempuan lantaran dia sedang berada di luar lingkungan sehariannya, seperti yang terjadi pada para pekerja pengukur tanah itu. Ada kalanya lelaki tunduk kepada naluri pemberian alam; kecenderungan berpetualang. Ada kalanya pula seorang perempuan memang dibekali kelebihan-kelebihan tertentu sehingga kehidupan memberinya tempat pada wilayah perhatian lawan jenis.

Sumber: Ronggeng Dukuh Paruk

Perempuan adalah bubu yang bila sudah dipasang hanya bisa menunggu ikan masuk. Selamanya bubu tak akan mengejar ikan atau memaksanya masuk ke dalam.

Sumber: Ronggeng Dukuh Paruk

Hidup adalah berperan menjadi wayang atas sebuah cerita yang sudah dipastikan dalam pakem.

Sumber: Ronggeng Dukuh Paruk

bagaimana bisa, manusia tetap eksis ketika kemanusiaan telah mati?

Sumber: Ronggeng Dukuh Paruk

Inilah yang dulu kukatakan, dalam hidup segala hal mestilah dilakukan pada batas kewajaran. Karena keselamatan berada di tengah antara dua hal yang saling berlawanan. Jadi keselamatan adalah jalan tengah, atau kewajaran atau keberimbangan. Yang kita saksikan akhir-akhir ini adalah kehidupan yang serba tidak wajar, melampaui batas. Dan kehidupan takkan kembali berimbang sebelum dia mengalami akibat ketidakwajaran itu. E, anakku, cucuku, kita sendiri telah ikut-ikutan lupa.

Sumber: Ronggeng Dukuh Paruk

Kehidupan tidak maju ke depan dalam lintasan lurus, melainkan maju sambil mengayun ke kiri dan ke kanan dengan jarak yang sama jauhnya. Padahal nurani kehidupan tak pernah sekali pun bergeser dari kedudukannya di tengah. Apabila ayunan ke kanan bercorak hitam misalnya maka ayunan ke kiri dalam banyak hal adalah kebalikannya.

Sumber: Ronggeng Dukuh Paruk

Agitasi, propaganda, serta slogan kutukan membakar seluruh lapangan dalam kepalan ribuan tangan serta riuhnya bunyi tambur.

Sumber: Ronggeng Dukuh Paruk

Dalam hidup ini orang harus nrimo pandum; ikhlas menerima jatah, jatah yang manis atau jatah yang getir.

Sumber: Ronggeng Dukuh Paruk

Karena saat ini banyak perwira yang ora merwirani lagi. Yang saya maksud dengan perwira adalah parawira, yaitu orang-orang yang tidak merasa kehilangan apapun ketika bersikap hormat dan peduli kepada orang lain. Orang-orang yang tidak merasa rendah ketika meninggikan harkat dan martabat orang lain. Mereka adalah orang-orang yang malu ketika merasa dirinya lebih penting daripada orang lain siapapun orang lain itu.

Mereka mengira dengan melampiaskan dendam maka urusannya selesai. Nah, mereka keliru. Dengan cara itu bahkan mereka memulai urusan baru yang panjang dan lebih genting. Di dunia ini, Nak, tak ada sesuatu yang berdiri sendiri. Maksudku, tak suatu upaya apa pun yang bisa bebas dari akibat. Upaya baik berakibat baik, upaya buruk berakibat buruk.

Sumber: Ronggeng Dukuh Paruk

Nurani adalah kemudi kehidupan yang hakiki karena dikendalikan langsung dengan kasih sayang Ilahi.

Sumber: Ronggeng Dukuh Paruk

Pengalaman-pengalaman yang lembut dan santai mungkin tidak tercatat dalam garis-garis kehidupan secara nyata. Namun pengalaman-pengalaman yang keras dan getir tentu akan tergores dalam-dalam pada jiwa, pada sikap dan perlakuan, dan tak mustahil akan mengubah sama sekali keperibadian seseorang.

Sumber: Ronggeng Dukuh Paruk

Bahwa rasa dendam mampu membinasakan martabat kemanusiaan. Juga di antara dua orang dusun yang masih terikat pada keserbaluguannya.

Sumber: Ronggeng Dukuh Paruk

Begitu pun Ayah, yang seingatku menatap bintang itu dengan bibir komat-kamit. Banyak yang bilang, lintang kemukus pada dini hari menjadi pertanda akan hadirnya bencana besar, huru-hara, zaman penuh malapetaka.

Sumber: Ronggeng Dukuh Paruk

Kekalahan di bidang politik adalah kesalahan hidup secara habis-habisan dan akibatnya bahkan tertanggung juga oleh sanak-famili.

Sumber: Ronggeng Dukuh Paruk

Kekuasaan adalah hulubalang sejarah yang sepanjang waktu dipertahankan dan diperebutkan.

Sumber: Ronggeng Dukuh Paruk

Lalu, apabila kematian adalah keperkasaan kodrati maka kehadirannya, bahkan baru gejalanya, sudah mampu membungkam segala gejolak rasa.

Sumber: Ronggeng Dukuh Paruk

Sebentuk roh telah berangkat, kembali ke tempat asal-muasalnya. Hidup telah berjabat tangan dengan mati, lenyaplah sudah diri dan kelakuan karena semua telah larut dalam keberatan semesta.

Sumber: Ronggeng Dukuh Paruk

Sebuah keangkuhan situasi yang amat ditakuti bisa roboh hanya oleh seloroh dan sedikit akal bulus.

Sumber: Ronggeng Dukuh Paruk

Seorang anak Dukuh Paruk mempertanyakan mengapa orang-orang komunis demi anu enak saja menghapuskan hak hidup banyak manusia biasa dengan cara yang paling gewang. Dan mengapa orang-orang biasa melenyapkan orang-orang komunis, juga demi anu, dengan cara yang sama. Jadi mengapa manusia bisa tetap eksis ketika kemanusiaan mati.

Sumber: Ronggeng Dukuh Paruk

Kutipan-kutipan dari Ahmad Tohari di atas merupakan gambaran dari pemikiran dan karya beliau yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang. Setiap kata-kata bijak membawa pesan mendalam yang dapat menjadi refleksi dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Anda menemukan inspirasi dan pencerahan melalui kutipan-kutipan ini.

Author Lain yang Mungkin Anda Suka