Kutipan dari Agus Rois

Berikut adalah kumpulan kata-kata bijak dan kutipan inspiratif dari Agus Rois. Kutipan-kutipan ini mencerminkan pemikiran, filosofi, dan kebijaksanaan yang telah menginspirasi banyak orang. Temukan inspirasi dan wawasan baru melalui kata-kata yang bermakna mendalam ini.

Agus Rois

Agus Rois

Penulis Indonesia

Kategori: Penulis (Modern) Negara: Indonesia

Menampilkan 1 - 20 dari 24 kutipan

Kenapa orang-orang lebih suka bicara daripada membaca, lebih senang memerintah ketimbang bekerja sama, lebih sering mengumbar kata-kata daripada merenung. Kenapa merekalebih tertarik untuk menyakiti daripada menyayangi, lebih sering mengorbankan ketimbang berkorban. Kenapa mereka lebih gemar meminta daripada memberi?

Sumber: Saraswati

Orang yang bisa manunggaling kawula gusti itu manusia paripurna yang imbang lahir batin, jiwa raga, dan kepala dada. Dan mampu melaksanakan “syariat, tarekat, hakikat, makrifat,” sembah raga, sembah cipta, sembah jiwa, sembah rasa. Juga bisa mati sajroning urip, selalu eling lan waspada, dan bersedia lara lapa tapa brata, mengurangi nikmat duniawi dan tetap bersyukur tatkala diberi kesempitan. Toh, asal dan tujuan hidup, sangkan paraning dumadi, itu kusnul katimah. Nafsu yang mutmainah.

Sumber: Manunggaling Kawula Gusti

Kita harus membaca buku lebih banyak. Kita butuh profesor yang lebih jenius dari Einstein.

Sumber: Saraswati

Perang adalah jalan instan untuk merebut teknologi dan menyelamatkan laut.

Sumber: Saraswati

Abu jadi abu, debu jadi debu, dan, tujuh tiang batu, mengekalkan namamu…

Sumber: Mulawarman

Berbahagialah, karena setiap kita adalah pahlawan.

Sumber: Saraswati

Dan ketika saat terakhir hidupnya tiba, waktu rambutnya memutih, dadanya kendor, tampak kerut-merut di bibir dan di sudut-sudut matanya, jidat dan rahangnya, dan lehernya kisut. Di saat itulah, ia melihat masa silamnya. Bermacam-macam hal terbayang di benaknya. Kepedihan besar dalam hidupnya. Ketidakkekalannya. Juga seberkas cahaya yang hilang akhirnya.

Sumber: Mulawarman

Hidup itu harus disyukuri. Tuhan berjanji akan menambah nikmat orang-orang yang mau berterima kasih kepada Tuhan.

Sumber: Saraswati

Lihatlah burung itu begitu lembut, tetapi suaranya yang digiring angin, merdu dan basah, terlalu lembut untuk laut, untuk semua ribut-ribut. Tapi manusia tak bisa jadi burung. Ia menyerah kepada nasib masing-masing.

Sumber: Di Pelabuhan Benoa

Mulawarman, cucu dari Kudungga. Ia habiskan banyak tahun di sana. Di serap akar basah. Lesap antara kabut cahaya. Di atasnya, langit gosong, asing, dan kawanan angsa terbang.

Sumber: Mulawarman

Kenapa hukum tidak pernah bekerja? Di mana hukum ketika bangsa kita kian hari kian merana? Apakah keadilan sudah tersapu gelombang, hilang?

Sumber: Saraswati

Bagi Lemahabang, Tuhan tak lagi dipandang sebagai Dia yang terlampau jauh, tak terhampiri, melainkan Dia yang tak berjarak.

Sumber: Seh Lemahabang

Dia adalah sinar rembulan, begitu lembut, begitu indah, pada masanya. Semua orang ingin bicara dengannya, mendengar titahnya, menghabiskan seluruh hari bersamanya.

Sumber: Mulawarman

Mati. Menjadi mayat itu mudah, yang sulit manunggaling kawula gusti.

Sumber: Manunggaling Kawula Gusti

Membaca adalah satu-satunya kunci untuk menjadi jenius.

Sumber: Saraswati

Nasib, memang kita tak pernah tahu. Tidak siapa pun. Tidak satu pun. Yang saya tahu, hidup terlampau singkat, waktu berlalu begitu cepat. Mengejarku, mengejarmu,

Sumber: Di Pelabuhan Benoa

Satu dari sekian banyak wali yang menolak pusat dan penyatuan kekuasaan itu ingin agar orang percaya Yang Ilahi telah bermukim dalam diri. Bukannya di langit tinggi.”Di mana Tuhan jika tidak di dalam diri,” kata Lemahabang. “Kelilingilah dunia, terbanglah hingga langit lapis ketujuh, kamu tetap tidak akan menemukan Tuhan.”

Sumber: Seh Lemahabang

Saya yakin, tujuan dari semua agama menuntun manusia pada Tuhan. Pada kahyangan.

Sumber: Manunggaling Kawula Gusti

Sebab dihadapan laut yang luas, yang tak terbatas, semua kesedihanku diredakan, dibenamkan. Dan sebuah perahu jadi begitu kecil, begitu terpencil.

Sumber: Di Pelabuhan Benoa

Sosoknya akan selalu diliputi misteri. Abadi. Tapi ajarannya –yang lebih menekankan pada suara hati dibanding praktik-praktik fikih– diam-diam banyak dihayati. Ceritanya, berpuluh-puluh cerita, menetes dari bibir orang-orang yang mencintai.

Sumber: Seh Lemahabang

Kutipan-kutipan dari Agus Rois di atas merupakan gambaran dari pemikiran dan karya beliau yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang. Setiap kata-kata bijak membawa pesan mendalam yang dapat menjadi refleksi dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Anda menemukan inspirasi dan pencerahan melalui kutipan-kutipan ini.

Author Lain yang Mungkin Anda Suka